Wincent Yunanda (CEO ecoCare Group Company), narasumber acara Forum Pasar Modal Bagi UKM
Melalui Program SME IPO, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong pelaku UMKM untuk tidak hanya bergantung pada perbankan untuk mendapatkan pendanaan, tetapi juga memanfaatkan pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO).
Bersama dengan IDX Incubator (BEI), KemenKopUKM mendukung usaha kecil dan menengah memasuki ekosistem pasar modal untuk meningkatkan kepercayaan publik, mendapatkan pengawasan usaha yang lebih baik, serta menciptakan lapangan kerja guna memperbesar skala bisnis.
Sebagai langkah untuk meningkatkan keterlibatan UMKM dalam pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan Nomor 53/POJK.04/2017. Aturan ini membuka peluang bagi perusahaan dengan aset kecil, hingga Rp50 miliar, dan perusahaan menengah, dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, untuk masuk ke pasar modal guna mendapatkan akses pendanaan yang lebih luas.
Pasar modal, yang selama ini lebih banyak diakses oleh perusahaan besar, kini semakin terbuka bagi UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Melalui IPO, UMKM memiliki kesempatan untuk memperoleh dana segar yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan strategis, seperti ekspansi usaha, peningkatan kapasitas produksi, atau inovasi produk.
Dengan demikian, IPO bukan hanya menjadi jalan untuk mendapatkan dana, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan reputasi dan kepercayaan dari para investor serta masyarakat luas.
Dalam acara yang diadakan pada tanggal 9 Agustus 2024, Wincent Yunanda, CEO dari ecoCare Group Company, turut hadir sebagai narasumber dalam acara yang membahas peluang UMKM di pasar modal ini. Wincent menekankan bahwa IPO bisa menjadi tonggak penting dalam perjalanan sebuah perusahaan, sebagaimana yang baru saja dilakukan ecoCare Group.
ecoCare dengan kode saham HYGN baru saja berhasil mencatatkan sahamnya di bursa pada awal tahun 2024. Keberhasilan ecoCare dalam IPO diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi UMKM lainnya bahwa dengan persiapan yang tepat dan strategi yang matang, masuk ke pasar modal bukanlah sesuatu yang mustahil.
Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa proses menuju IPO memerlukan persiapan yang matang, baik dari segi administrasi, manajemen, maupun keuangan. Oleh karena itu, UMKM diharapkan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk konsultan keuangan, lembaga penjamin emisi, dan pihak terkait lainnya, untuk memastikan bahwa proses IPO berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, pelaku UMKM juga diimbau untuk memperkuat struktur bisnisnya sebelum melangkah ke IPO. Ini mencakup peningkatan kualitas tata kelola perusahaan, transparansi laporan keuangan, serta keberlanjutan usaha. Dengan demikian, UMKM tidak hanya siap untuk IPO, tetapi juga siap untuk tumbuh dan berkembang di pasar modal yang kompetitif.
Comments